Majelis Dzikir dan Sholawat Bersama Habib Muhammad Syafi'i bin Edrus Alaydrus
5 Mei 2014 di Cuplik, Sukoharjo.
5 Mei 2014 di Cuplik, Sukoharjo.
Tausiah
disampaikan oleh Ust. Soni Parsono
Beliau
menyampaikan
Tafsir
Q.S. Ali Imran ayat 33 – 39
Ayat
33 – 34
“Sesungguhnya Allah telah memilih keturunan yang
sangat dibanggakan oleh Allah SWT yaitu 2, satu keturunan Nabi Adam a.s. dan
keturunan Nabi Nuh a.s. Dan Allah memilih keluarga yang sangat dibanggakan
yaitu keluarga Nabi Ibrahim a.s. dan keluarga Sayyidina Imron sebagai satu
keturunan ynag sebagiannya (keturunan) dari yang lain. Dan Allah Maha Mendengar
lagi Maha Mengetahui”
Maka keduanya (Nabi Adam a.s. dan Nabi Nuh a.s.)
dijuluki “abul basyar” yang berarti bapaknya manusia. Nabi Adam a.s. dikatakan
bapaknya manusia, jelas manusia laki – laki pertama adalah beliau. Sedangkan
Nabi Nuh a.s. diceritakan bahwa tatkala kapalnya Nabi Nuh a.s. terombang –
ambing di tengah banjir bandang yang luar biasa, banjir saat itu melanda
seluruh dunia. Nabi Nuh a.s. berdo’a “Waqurrobbi anzailni mumala mubarakat wa
anta khoiru munzilin”. Beliau meminta agar rombongannya ditempatkan di tempat
yang barokah. Menurut Imam Jalaludin As Suyuthi yang bias masuk kapal Nabi Nuh
a.s. berjumlah 80 orang tidak termasuk putera beliau yang bersama kan’an,
karena beliau mengingkari ayahandanya. Dari 80 orang, 73 orang dibuat oleh
Allah tidak memiliki keturunan dan dalam waktu yang tidak lama meninggal dunia,
7 orang sisanya adalah Nabi Nuh a.s., ketiga puteranya (Sam, Ham, Zafus) dan
ketiga menantu beliau. Mereka oleh Allah diselamatkan dan ditempatkan di sebuah
desa yang bernama Tamanin. Dari ke 7 yang masih hidup punya keturunan –
keturunan sampailah pada kita, itu sebabnya Nabi Nuh a.s. disebut sebagai bapak
manusia.
Keluarnya Nabi Ibrahim a.s.
Nabi Ibrahim a.s. lahir di Irak/Kerajaan Babilonia,
hijrah pertama kali beliau menikah dengan Sayyidatuna Sarrah seorang wanita
sholekhah sampai usia tua beliau belum dikaruniai anak. Itu sebabnya
Sayyidatuna Sarrah mendesak suaminya untuk menikah lagi dengan seorang
pembantunya yang bernama Sayyidatuna Hajar (orang Ethoipia /Habasiyah).
Dari pernikahan inilah beliau dikaruniai seorang anak
yang bernama Ismail a.s. diriwayatkan beliau berkulit putih seperti ayahnya dan
berambut keriting seperti ibunya. Diriwayatkan juga setelah menikah lagi Nabi
Ibrahim lebih perhatian terhadap istri keduanya yaitu Sayyidatuna Hajar, hingga
terjadi percekcokan. Kemudian oleh Allah beliau diperintah hijrah dari
Palestine ke padang pasir yang sekarang menjadi Makkah.
Di tempat itulah Nabi Ibrahim a.s. diperintah untuk
meninggalkan sayyidatuna Hajar dan Ismail kecil, singkat cerita setelah kesana
kemari mencari air ditemukannya sumur zam – zam yang akhirnya mengundang orang
– orang dar luar berdatangan dan menginap, disinilah pertama kali terjadi jual
beli air, npada waktu itu air ditukar dengan gandum atau roti. Itu sebabnya
Sayyidatuna Hajar dikatakan pendiri Makkah.
Nabi Ibrahim a.s. pulang ke Palestina Sayyidatuna
Sarrah hamil punya keturunan Subahanallah dibanggakan oleh Allah 17 rasul
setelah Nabi Ibrahim a.s. adalah dzuriyah/keturunan Nabi Ibrahim a.s. Dari
Sayyidatuna Sarrah lahir Nabi Ishaq
sampai dengan Nabi Isa. Dari Sayyidatuna Hajar lahir Nabi Ismail a.s.
Hebatnya sayyidatuna Hajar :
- Istrinya Nabi
- Punya anak jadi Nabi
- Serumah dengan Allah (hidupnya di hijr Ismail meninggal dimakamkan di dalam ka’bah)